Minggu, 17 Mei 2020

contoh biografi tentang anggota keluarga yaitu paman


selamat datang di blog saya
pada kesempatan kali ini saya akan sedikit membahas tenteng contoh biografi tentang anggota keluarga. 
contoh biografi tentang paman










Hidup adalah tentang berjuang  - I Ketut Resna


Paman saya bernama I Ketut Resna, lahir di Desa Belandingan, Tanggal 1 April 1993. Beliau adalah anak kelima dari 7 bersaudara dengan 4 saudara laki-laki dan 3 saudara perempuan. Ayahnya bernama Jro Dadi yang bekerja sebagai petani dan Ibunya  bernama Ni Mangku Tegal yang bekerja sebagai petani pula. Resna begitu biasanya dipanggil, tinggal di Desa Belandingan kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, Bali

I Ketut Resna mulai bersekolah pada tahun 2000 di SD Negeri Belandingan. Saat SD, ia berangkat kesekolah dengan berjalan kaki, jarak yang ditempuh pun cukup jauh yaitu 10 kilo meter. Meskipun jauh, beliau tetap menjalaninya dengan suka hati dan bersemangat. Saat  SD dirinya sudah mulai terlihat, dimana dia selalu menjadi juara 1 dikelasnya selama enam tahun. Tidak hanya itu resna juga merupakan anak yang rajin membantu orang tuanya dimana setiap pulang sekolah beliau selalu membantu orang tuanya bekerja diladang. Dia mempunyai hobi yang cukup menarik yaitu membaca dan bermain bola. Akhirnya ia tamat sd pada tahun 2006 dengan nilai yang sangat memuaskan.

Lulus sd resna melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu smp.beliau bersekolah di SMP Negeri 4 Kintamani yang berjarak 15 kilo meter dari rumahnya. Ia berangkat sekolah dengan jalan kaki Bersama teman – temanya. saat smp dirinya menjadi semakin terlihat dimana dia mampu menjadi juara 1 umum disekolahnya dan juga sering mengikuti lomba- lomba salah satunya adalah OSN Biologi, dimana si jenius ini begitu sering dipanggil teman - temannya mampu menjapatkan juara 1 di tingkat kabupaten. .Beliau mempunyai cita-cita menjadi seorang dokter karena ingin mengubah perekonomian keluarganya dan menunjukan kepada orang-orang bahwa orang miskin juga bisa menjadi dokter.

Lulus SMP, beliau melanjutkannya ke SMA Negeri 2 Bangli melalui jalur prestasi. Tidak mudah untuk sekolah di SMA Negeri 2 Bangli, karena saingan di sana memang sangat banyak dan rata rata orangnya pintar semua, tapi karena usaha dan kerja keras akhirnya dia diterima disana dengan jurusan MIPA. Saat SMA,beliau juga menjadi orang yang unggul di sekolahnya., dimana dia sering mengikuti lomba- lomba. Selain itu beliau juga aktif di dalam organisasi OSIS. Namun apalah daya  Setelah satu tahun sekolah disana dia harus menerima kenyataan pahit bahwa ayahnya meninggal karena sakit keras. Hal ini membuat beliau patah semangat dan larut dalam kesedihan, hal ini pula yang membuatnya mengurungkan cita – citanya untuk menjadi dokter.

Belum hilang rasa duka atas kepergian  ayahnya, Resna harus menerima kenyataan pahit lagi bahwa neneknya  meninggal karena sakit keras dan faktor usia. Hal ini semakin membuatnya sedih dan hilang semangat, tapi kesedihan itu tidak bertahan lama. Beberapa bulan setelah neneknya meninggal beliau sudah bisa melupakanya dan menjalani kehidupannya seperti biasanya, bahkan dia menjadi lebih baik lagi. walaupun terkadang teringat dengan ayah dan neneknya namun dia tidak terlalu membuat hal tersebut menjadi penghalangnya untuk melanjutkan sekolahnya.

Akhirnya pada tahun 2012 beliau lulus SMA, namun karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolahnya, dia memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya ke tingkatan yang lebih tinggi. Resna memilih untuk membantu orang tuanya menyesekolahkan adik- adiknya. Setelah hampir setahun berlalu ia pun memiliki niat untuk melanjutkan studinya. Berkat doa dan kerja keras pada tahun 2013 beliau bisa melanjutkan studinya di IHDN Denpasar dengan memilih jurusan Pendidikan Agama Hindu. Walaupun tidak memiliki biaya yang cukup dia tetap bersyukur karena telah diberikan jalan oleh tuhan. Walaupun hal tersebut tidak sesuai dengan yang beliau cita - citakan dari kecil tapi beliau sangat senang karena bisa melanjutkan kuliah dan menyekolahkan kedua adiknya. Disana ia belajar dengan giat, sambil kuliah beliau juga bekerja untuk membiayai biaya kuliahnya dan sekolah kedua adiknya, apalagi kedua adiknya sudah sma dan smp. Tentu saja biasa yang diperlukan sangat besar apalagi ibunya hanya seorang petani kecil-kecilan yang berpenghasilan tidak menentu. Hal tersebut membuat beliau bekerja sambil kuliah. Resna bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji yang menurutnya belum  cukup untuk biaya hidup, kuliah dan sekolah kedua adiknya, tapi karena beliau mempunyai tekad dan semangat hal tidak menyurutkan semangat juangnya.

Setelah 4 tahun kuliah, beliau akhirnya lulus S1 dan melanjutkan ke S2 dengan jurusan yang sama. Tantanganya pun semakin sulit apalagi saat itu beliau dihadapi oleh kenyataan pahit lagi bahwa kakeknya meninggal. Hal ini membuat dia semakin down apalagi dia harus mencari biaya untuk mengabenkan Ayak,Nenek dan Kakeknya sekaligus. Namun hal tersebut tidak membuatnya menyerah dia terus berusaha dan berdoa, setelah setahun dia pun mempunyai biaya yang cukup untuk mengabenkan mereka. Menjelang pertengahan S2 dia berkenalan dengan seorang wanita yang bernama Ni Wayan Rapiani  yang merupakan adik kelasnya saat sma, yang akhirnya menjadi pacarnya, hal ini juga menjadi motivasinya untuk tetap melanjutkan kuliahnya. Pada tahun 2019 Resna pun lulus S2, hal ini membuat kelurganya sangat senang. Namun kebahagiaan tersebut tidak lah bertahan lama dimana dua bulan setelah ia lulus  pacarnya yang sangat ia sayangi ternyata selama ini selingkuh dengan lelaki lain. Walaupun dia sudah tau bahwa pacarnya selingkuh ia tetap memperjuangkanya, namun takdir berkata lain wanita tersebut lebih memilih lelaki yang di ajak selingkuh daripada paman saya. Hal ini mengubah Sebagian besar dari dirinya.

Awal 2020 Resna mulai mencari pekerjaan di sekolah- sekolah terdekat, tapi tidak ada satupun sekolah yang memerlukan guru agama sehingga sampai saat ini beliau belum mempunyai pekerjan yang tetap, walaupun belum bekerja sebagai pegawai dia tidak hilang semangat. Untuk membiayai hidupnya dan sekolah adiknya ia bekerja di ladangnya sebai petani, hal ini ia lakukan sambal melamar pekerjaan. Hal ini pula yang membuatnya belum mencari pasangan hingga kini. Walaupun belum mempunyai pekerjaan yang diinginkan dan pasangan hidup,  ibunya sangat bangga padanya karena telah berusaha dengan sekuat tenaga.

Pada bulan April Resna terpilih menjadi ketu mkks di desa saya
Beliau adalah sosok  yang sangat penyabar. Beliau jarang sekali marah.  Bahkan beliau sering menasehati saya tentng hidup ini. Bahwa hidup itu perlu perjuangan perlu pengorbanan. Itulah kata kata yang sering beliau katakan kepada saya.

I ketut resna telah mmbuktikan bahwa dengan kerja keras dan berdoa, maka apapun bisa dicapai. Walaupun memiliki masa lalu yang kelam, ia terus berjuang tanpa kenal lelah sehingga bisa menjadi orang yang dibanggakan oleh keluarganya, karena telah mampu membuktikan bahwa orang yang berasal dari keluarga yang kurang mampu juga bisa menjadi orang yang membanggakan seperti beliau.

Dari uraian cerita paman saya itu, membuat saya menjadi termotivasi dan lebih semangat untuk belajar dan meraih impian saya, karena paman saya telah membuktikan kepada semua orang bahwa jika kita berusaha pasti bisa mendapatkan apa yang kita cita – citakan.



5 komentar: